nusakini.com--Pemerintah Kota Salatiga melakukan kunjungan kerja ke kota Surabaya dalam rangka Studi Kerukunan Antar Umat Beragama. Kesempatan tersebut untuk mengetahui peran Pemerintah Kota Surabaya dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di kota Surabaya. 

Bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kota Surabaya, sebanyak 20 peserta rombongan diterima oleh Yayuk Eko Agustin, Asisten Pemerintahan Kota Surabaya, Kamis (14/9). 

• Wujudkan Birokrasi Bersih Dan Melayani, Pemkot Surabaya Ajak Selurih Lapisan Masyarakat Kampanye AntiKorupsi
• Kembangkan Potensi Surabaya, Wali Kota Eri Gandeng 6 Perguruan Tinggi
• Pemkot Surabaya Siapkan Swab Gratis di Bandara Juanda bagi Tamu World Habitat Day
• Sambut Hangat Delegasi Hari Habitat Dunia, Pemkot Surabaya Suguhi Pertunjukkan Campursari
• Tak Ingin Warga Tergenang, Pemkot Surabaya Rutin Normalisasi Sungai Kalimas

Susanto, Sekretaris Daerah Kota Salatiga, sekaligus kepala rombongan FKUB dalam sambutannya menyampaikan dalam kesempatan tersebut pihaknya dapat menggali lebih dalam inovasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi kerukunan antarumat beragama di kota Surabaya. Pihaknya berharap, sepulang dari kunjungan tersabut akan diterapkan di Kabupaten Bekasi. 

Yayuk Eko Agustin menjelaskan karakteristik geografi dan demografi Kota Surabaya. Menurutnya, Kota Surabaya didominasi oleh umat muslim yaitu sebanyak 2.603.671, sedangkan 278.103 untuk pemeluk agama Kristen, 121.803 untuk Katholik, 8.447 untuk Hindu, 45.479 untuk Budha, 543 untuk Konghuchu dan 186 untuk kepercayaan lainnya. 

Sementara itu, Chalimi Ketua FKUB Kota Surabaya menjelaskan untuk menjaga kondusifitas kerukunan umat beragama di Surabaya FKUB menggelar beragam aktifitas. Seperti rapat kerja tahunan FKUB, dialog wanita lintas agama, optimalisasi pemuda kader kerukunan lintas agama, focus group discussion tokoh agama, dan jaring aspirasi pendirian rumah ibadat. (p/ab)